Waspada Virus Nipah, Teliti Konsumsi Buah

Facebook
Twitter
WhatsApp

GIANYAR – kelirbali.com
Imbauan dari pemerintah pusat kepada seluruh daerah agar melakukan kewaspadaan dini terhadap sebaran virus nipah. Bahkan Kabupaten Gianyar yang menjadi tujuan wisata juga mulai meningkatkan kewaspadaan dan memberikan imbauan kepada masyarakat. Diskes Gianyar langsung menginstruksikan seluruh Puskesmas dan instansi kesehatan lain untuk melakukan kewaspadaan dini. Kadiskes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Senin (9/10/2023) menyebut sampai saat ini di Bali belum ada kasus virus nipah yang masuk.

Ariyuni juga menjelaskan, kasus terakhir di Indonesia pada Tahun 1994. Sedangkan saat ini negara yang dilaporkan sudah terkena virus nipah adalah India dan Bangladesh. “Kasus pertama kali virus nipah di Wilayah Kampung Sungai Nipah, Malaysia dan menyebar ke beberapa wilayah Asia Selatan dan saat ini vaksinnya sudah ditemukan,” jelas Ariyuni. Dibeber lagi virus nipah berasal dari binatang, kelelawar yang hinggap atau memakan buah. Virus yang menempel pada buah dipakan oleh babi dan virusnya menyebar ke manusia. Disebutkan ciri umum serangan pada manusia, ditandai dengan penyakit pernafasan atau esenfalitis yang mematikan. “Kasus umumnya, dari kelelawar buah yang terinfeksi sebagai inang, lalu menempel ke babi dan menginveksi manusia,” bebernya.

Dibeber lagi, penularan NiV terjadi melalui konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi virus NiV atai kontak dengan hewan, cairan tubuh atau dari cairan tubuh manusia yang terinfeksi. “Jadi faktor risikonya adalah kedekatan, menyentuh, mengkonsumsi, menemani orang yang terinfeksi sehingga memudahkan kontak dengan droplet NiV,” ungkapnya.

Ariyuni juga menjelaskan, saat ini kasusnya belum dilaporkan di Indonesia. “Kasusnya belum ada yang dilaporkan di Indonesia apalagi Bali, namun kami wajib meningkatkan kewaspadaan. Mengingat kasusnya sudah ada di negara lain seperti warga negara India, yang berpotensi menjadi wisatawan ke Bali,” terangnya. Sedangkan untuk warga lokal masyarakat Bali, dimana saat ini musim buah terutama Mangga, diharapkan mencuci bersih sebelum dikupas. “Nah, bila saat dikupas ada semacam busuk, sebaiknya tidak dikonsumsi. Apalagi misalkan bekas tergigit binatang tertentu sepert kelelawar. Kita patut waspada,” ajaknya.(gra)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Balasan Terbaik ASTAGUNA Membungkam Gerindra “Menangkan Pilkada”

Gerak alam pun menunjukkan pembelaannya. Di tengah keputusasaan setelah diabaikan Gerindra, tiba-tiba…

BRI Peduli – Serahkan Satu Unit Dump Truk ke Pemkot Denpasar

Yoggi Pramudianto Sukendro mengatakan, bantuan dump truck ini sendiri merupakan wujud dan…

BRI Peduli–Serahkan Bantuan Satu Unit Dump Truck ke Pemkot Denpasar  

Bank BRI Kanwil Denpasar melalui program BRI Peduli menyerahkan bantuan satu unit…

Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Backup Penuh Paket KATA

“Keluarga besar Pelita Prabu telah menunjukkan dukungan yang luar biasa. Kami harus…

Keberanian dan Kesunyiannya Masing-masing

Jika keberanian hanyalah soal otot (fortitude) maka preman pasar loak pun dapat…