Gagasan Manusia dan Semua Manusia adalah Seniman
“Manusia tidak bisa memadamkan api seni, jiwa seniman, memadamkan seni akan menghancurkan hal yang membuat kita menjadi manusia.” Schopenhauer.
“Manusia tidak bisa memadamkan api seni, jiwa seniman, memadamkan seni akan menghancurkan hal yang membuat kita menjadi manusia.” Schopenhauer.
seniman Ketut Putrayasa, kekerasan acap menjelma dalam berbagai kerusakan akut, tidak saja dalam perang frontal. Kekerasan pada lingkungan misalnya, sungguh mengamputasi ekosistem dan sendi-sendi kebudayaan manusia. Kerusakan lingkungan di belahan bumi menunjukkan bukti, betapa kejamnya sisi kapitalisme,
pulau ini yang gampang diajak bekerjasama. Pengaruhnya juga seperti gurita, mencengkram para birokrat, preman, tetua adat demi memuluskan modal bergulir di pulau kecil ini. Ada sejenis koorporasi senyap pada pulau ini ─ sementara penduduknya asyik ber-upacara dengan dana besar, mengambil resiko menafikan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan
Nietzsche melihat politik, terutama, sebagai seni dan bukan sains. Seorang negarawan hebat menjadi seniman bila ada visi. Batasan apa pun (finansial atau sosial) pada kejeniusan menjadi tidak masuk akal bagi Nietzsche. Namun berbeda dengan para filsuf kiri, Nietzsche menganggap eksploitasi massa sebagai hal yang diperlukan untuk mendukung aristokrasi manusia yang jenius.
Ketua TKC Prabowo-Gibran, Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang akrab disapa Gus Gaga mengajak seluruh TKC Gianyar menyambangi kediaman tokoh Puri Ubud yang juga kader Golkar, Cokorda Ngurah Suyadnya. Setelah bertemu dengan Cok Suyadnya, rombongan TKC juga bertemu Cokorda Raka Kertyasa yang juga kader Golkar.