Cawapres Prabowo dari PSI?

Facebook
Twitter
WhatsApp

POLITIK – kelirbali.com
oleh Denara – penulis jalanan. Analisa ini mungkin mengada-ada. Tidak mungkin, jauh panggang dari api. Tapi, sebuah analisis, setengah persen kemungkinan adalah kemungkinan. Sampai Kamis (19/10/2023) siapa yang bakal mendampingi Prabowo belum tersiar kabar dan belum dideklarasikan. Seperti dugaan sebelumnya, Prabowo bakal merangkul Gibran dan di Golkar-kan. Kemungkinan ini kemudian menyusut, tanda-tanda Prabowo menjadikan Gibran sebagai pendamping mengendor, akibat hujatan publik, yang dimulai dari MK Mahkamah Keluarga, politik dinasti dan seterusnya,,.

Lalu, apakah Prabowo menjadikan Yusril sebagai pendamping? Atau Airlangga Hartarto dan juga Eric Tohir. Semua kandidat juga mungkin, namun Prabowo belum bergeming menyebut siaa yang akan mendampinginya. Publik tentu bertanya-tanya, ada apa dengan Prabowo? Kok lelet banget. Prabowo masih tampak tenang-tenang saja. Apakah menyembunyikan kegundahannya karena kehilangan momentum, atau memang semua sudah dalam skenario. Lalu skenario siapa?

Melihat momentum sebelumnya, Kaesang menjadi Ketum PSI dan selanjutnya secara implisit mendukung Prabowo sebagai Capres. Lalu dalam sepekan terakhir ini, baliho Kaesang tersebar dengan tag ‘Move On’ ‘PSI Partainya Jokowi’ ‘PSI Sejalan dengan Jokowi’ ‘Politik Santuy’ dan tagline lain dalam baliho. Publik memberi penilaian bahwa Kaesang anak ingusan, tidak mungkin bisa membesarkan partai. Namun perlu diingat, pimpinan parpol di Thailand anak muda berumur 36 tahun dan memenangi Pemilu.
Setelah Kaesang menduduki posisi tertinggi di PSI, lalu berembus batasan usia Capres-Cawapres di MK. Hasil akhirnya, usia 40 tahun bisa menjadi Capres-Cawapres atau sudah memiliki pengalaman di bidang pemerintahan. Melihat pergulatan di MK ini, mata publik tertuju kepada Gibran Rakabuming Raka yang hendak dijadikan Cawapres oleh Prabowo. Publik lalu menumpahkan kekesalannya kepada Jokowi yang dianggap melanggengkan kekuasaan atau politik dinasti. Namun, kita tidak pernah melihat beban psikologis yang dimiliki Gibran, selain sebagai putra presiden yang juga sebagai Walikota Solo yang kegiatannya juga padat. Beruntung Gibran, dari gestur tubuh tidak meledak-ledak, santuy sama seperti tagline di baliho Kaesang, ‘Politik Santuy’. Gibran juga berkali-kali menegaskan dirinya masih di PDIP.

Kemunculan Gibran dalam peta politik nasional, apalagi nanti bakal Cawapres ddianggap memundurkan demokrasi di Indonesia. Padahal belum apa-apa, baik Jokowi dan Prabowo belum pernah berucap bahwa Gibran bakal jadi pendamping Prabowo. Satu aktor yang memenangkan gugatan ke MK membuat politisi se-Indonesia meradang. Lalu, kita (seperti) diajak menjauhi Jokowi dan Prabowo dengan beragam opini. Opini publik tertuju kepada Gibran sebagai representasi politik dinasti, momentum diambil PDI-P; Ganjar-Mahfud yang sudah didaftarkan di KPU. Namun perlu diingat, Mahfud MD sebelumnya pernah sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo di Tahun 2014 saat Pilpres. Paling tidak, antara Prabowo dengan Mahfud sudah saling mengenal karakter dan lubuk hati masing-masing.

Kemungkinan yang paling tidak masuk akal adalah Prabowo mengusung Cawapres dari salah satu kader PSI. Mengingat Prabowo dan PSI sudah bergandengan tangan dan Prabowo juga sudah mengenakan jaket PSI. Lalu apakah Golkar meradang? Atau PPP meradang pula, termasuk Eric Tohir dan Ketua Umum partai lain yang dianggap malu-malu mau jadi pendamping Prabowo. Bila Prabowo mengambil salah satu dari kader PSI, masihkah hujatan politik dinasti menggema? Tidak ada musuh abadi dalam politik, memang benar. Suara rakyat adalah suara Tuhan, benar pula. Namun Tuhan merencanakannya di mana dan bersama siapa?(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Pj Bupati Gianyar, Tagel WirasaTinjau Kesiapan TPS

mewanti-wanti agar para ASN yang ada di lingkungan Pemkab Gianyar bisa bersikap…

Garda Tipikor Laporkan Dugaan Korupsi Sejumlah Kabupaten di Bali

Provinsi Bali sedang darurat Korupsi, pasalnya dari 9 Kabupaten/Kota yang ada, setengahnya…

Menyintas Hidup Lewat Camus

kekacauan hidup adalah sumber dari laku hidup itu sendiri, ia senantiasa produktif…

Ketua Garda Tipikor Mangku Rata Bertemu Mangku Pastika, Minta Petunjuk Pemberantasan Korupsi

Kami datang menemui Pak Mangku Pastika untuk minta petunjuk terkait korupsi khususnya…