Pilkada Klungkung, Partai Mana yang Paling Siap

Facebook
Twitter
WhatsApp

Politik – kelir bali

oleh Denara-penulis jalanan. Pendaftaran Pilkada serentak sudah memasuki hitungan hari. Namun siapa yang bakal maju melawan siapa belum nampak jelas. Hal ini karena rekomendasi bakal calon yang maju mesti datang dari induk partai. Kondisi ini juga menyebabkan para bakal calon tidak berani bersosialisasi lebih awal dan start sosialisasi di tentukan saat mendapat kertas rekomendasi.

Kondisi di Kabupaten Klungkung juga nampak sama,masih saling menunggu. Walau demikian, para bakal calon sudah sudah tebar pesona lewat baliho atau media sosial. Beberapa juga sudah menjanjikan sesuatu untuk Klungkung lebih baik, maju dan sejahtera. Dari catatan kelirbali.com menampak ada tiga poros yang mencoba maju ke Pilkada Klungkung. Poros pertama adalah PDIP, partai pemenang Pileg di Klungkung. Kendati sebagai pemenang Pileg, nama yang muncul akan bertarung di Pilkada masih samar. Yang semestinya, kemenangan di Pileg sudah menjadi modal dasar untuk memenangi Pilkada. Artinya, dukungan riil untuk Pilkada tidak bergeser untuk kemenangan, yang bahkan bisa menang telak, dengan catatan soliditas terus terjaga.

Nama yang santer muncul di poros PDIP adalah Anak Agung Anom yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Klungkung. Tidak banyak pemberitaan di media dan medsos sekaligus apakah akan masih bertahan duduk di kursi Ketua DPRD. Nama lain yang muncul adalah Made Satria. Selain balihonya sudah marak, putra Klungkung asal Nusa Penida ini sudah memulai karir politiknya di DPRD Klungkung. Namun masyarakat berharap, sudah mulai menawarkan program apa yang akan dia jual di Pilkada.

Poros ke dua adalah Partai Gerindra. Partai ini juga nampaknya kesulitan mencari figur siapa yang bakal naik di kendaraan berlambang garuda menuju Klungkung satu. Santer isunya, perpecahan di internal partai terus meningkat tensinya. Dua kader yang yang sudah siap maju adalah Ketut Juliarta yang kini duduk di DPRD Bali. Selain masih muda, disebut kader potensial. Namun apakah bisa hanya bermodalkan ketokohan, bila secara birokrasi belum mumpuni.

Tokoh lainnya adalah Made Kasta yang mantan Wabup Klungkung dua periode. Secara birokrasi dianggap memiliki pengalaman, hanya saja mesti meyakinkan dukungan dari internal partai berpihak padanya. Dan nama lain di Gerindra adalah I Wayan Baru. Tidak jelas apakah tokoh asal Nusa penida ini mempertahankan kursi Wakil Ketua DPRD atau mencoba peruntungan di Pilkada.

Poros ketiga yang nampaknya menjadi ancaman adalah Koalisi Nawasena. Sampai saat ini soliditas koalisi beberapa partai yang tidak bisa mendaftar di Pilkada secara mandiri bergabung membuat kendaraan. Kendaraan ini sebagai nilai tawar kepada tokoh atau kader Parpol yang ingin maju. Hanya saja kendaraan Koalisi Nawasena ini tanpa peminat. Istilah lainnya, kendaraannya tidak laku, sekalipun ada beberapa tokoh yang mencoba naik. Yang bakan kendaraan ini bisa saja menempel ke poros PDIP atau ke Gerindra, sebagai bentuk dukungan terhadap Pilkada.

Pilkada sudah dalam hitungan hari, namun rekomendasi masih jauh. Kondisi ini menyebabkan para bakal calon enggan curi start sambil menghitung kekuatan logistik dalam Pilkada nanti.(den)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Pj Bupati Gianyar, Tagel WirasaTinjau Kesiapan TPS

mewanti-wanti agar para ASN yang ada di lingkungan Pemkab Gianyar bisa bersikap…

Garda Tipikor Laporkan Dugaan Korupsi Sejumlah Kabupaten di Bali

Provinsi Bali sedang darurat Korupsi, pasalnya dari 9 Kabupaten/Kota yang ada, setengahnya…

Menyintas Hidup Lewat Camus

kekacauan hidup adalah sumber dari laku hidup itu sendiri, ia senantiasa produktif…

Ketua Garda Tipikor Mangku Rata Bertemu Mangku Pastika, Minta Petunjuk Pemberantasan Korupsi

Kami datang menemui Pak Mangku Pastika untuk minta petunjuk terkait korupsi khususnya…