Eks Galian C, Warisan Dermaga Gunaksa Mangkrak Berkarat

Facebook
Twitter
WhatsApp

SENTIL DALANG – kelirbali.com

oleh Denara – penulis jalanan. Saat Bupati Wayan Candra berkuasa, berbagai rencana dibuat. Bahkan Wayan Candra berhasil membuat Dermaga Gunaksa. Walau demikian, perjalanan membuat Dermaga Gunaksa pada sisi Tenggara Eks Galian C penuh masalah. Tidak pernah sekali pun dermaga itu berfungsi.

Sebelumnya, pembebasan lahan sepanjang 1,7 Km karut marut. Diduga banyak pihak yang ikut bermain sehingga persoalan pembebasan harga lahan menjadi berkepanjangan. Disisi lain, pembangunan dermaga sudah berjalan, namun akses masuk ke dermaga belum tuntas. Sampai saat ini pun yang mana lahan yang sudah dibebaskan tidak jelas.

Beberapa kali juga Tim dari Pusat turun, untuk memastikan pembangunan akses ke Dermaga Gunaksa. Bahkan patok-patok jalan sudah dipasang. Namun akhirnya menyerah. Di sepanjang patok jalan, terdapat puluhan kubangan, sehingga untuk membuat jalan secara konvensional membutuhkan biaya yang sangat tinggi.

Pembangunan Dermaga Gunaksa sendiri sesungguhnya sudah mendapat penolakan dari beberapa tokoh di Klungkung. Di seluruh dunia, tidak ada yang namanya pembangunan dermaga di muara sungai, selain sangat rentan bencana, arus di muara sungai pada umumnya besar dan lebih mudah merusak. Namun pembangunan Dermaga Gunaksa jalan terus dan akhirnya rampung.
Mimpi-mimpi pun dijual.

Lahan di sekitar dermaga menjadi rebutan, dengan harapan dapat membangun pusat bisnis di sekitar dermaga. Calo tanah dan harga lahan juga tidak terkendali. Dari harga Rp 25 juta per are, kemudian naik menjadi Rp 225 juta per are. Namun toh pada akhirnya hanya mimpi kosong.

Investor-investor juga diundang untuk investasi akomodasi pariwisata. Namun tidak satu pun investor yang mau menanamkan modalnya di Eks galian C. Sempat pula digagas pembangunan rumah mewah namun tidak pengembang yang tertarik. Pun pada jaman Wayan Candra sempat direncanakan akomodasi wisata berkonsep Wisata Tirta namun tidak terwujud.

Selain membangun Dermaga Gunaksa, Wayan Candra juga membangun Dermaga Kapal Ikan di Karang Dadi, Kusamba. Bangunan tersebut rampung dan akhirnya mangkrak. Diduga konsultan yang ditunjuk adalah konsultan luntang lantung sehingga kajiannya sangat lemah. Jangankan sempat ada kapal yang bersandar, bangunan dermaga begitu rampung langsung rusak diterjang ombak laut. Sehingga seratusan miliar anggaran yang turun dari pusat terbuang sia-sia.

Eks galian C masih tetap menyemak. Kasus percaloan tanah di Eks galian C selain menyeret I Wayan Candra, beberapa pejabat juga tersangkut yang akhirnya mendekam di penjara. Lahan Eks Galian C juga tetap menyemak. Dermaga Gunaksa yang sudah rampung juga terlantar.

Bedeng-bedeng kumuh juga masih tetap berdiri. Beberapa kali juga tim yustisi sidak mengamankan pelacuran. Termasuk beberapa pemancing tenggelam di Galian C. Semak-semak semakin meninggi dan hanya menjadi tempat hiburan bagi pemancing.

Kepemimpinan berganti, Wayan Candra diganti Nyoman Suwirta. Dermaga Gunaksa diuji coba sandar. Namun toh gagal. Ram door kapal tidak bisa landing dengan mulus dan kapal tidak bisa dikendalikan. Kapal Roro akhirnya kembali ke kandangnya.

Di jaman Nyoman Suwirta tidak jelas Eks galian C mau dibangun apa. Mengingat sebelumnya, pembangunan Dermaga Gunaksa dan akses jalan masuk ke lokasi menjadi kasus hukum. Lewat Nyoman Suwirta sempat digagas pendataan kepemilikian lahan Ekas galian C. Persoalannya menjadi rumit. Ada saling klaim lahan, bahkan ada sertifikat ganda atau persoalan lain berkait soal lahan.

Selama 10 Tahun kepemimpinan Nyoman Suwirta tidak ada apa pun yang terbangun di lahan sekitar 400 hektar tersebut. Alasannya sederhana, bahwa Pemkab Klungkung belum memiliki anggaran memadai untuk pembangunan. Lobi-lobi ke pusat juga tidak berhasil. Mengingat kasus hukum bupati sebelumnya masih hangat di telinga.
Maka, bagai durian runtuh ketika Gubernur Bali mengambil alih pembangunan Eks Galian C menjadi Pusat Kebudayaan Bali (PKB). Bersambung (den)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Gagasan Manusia dan Semua Manusia adalah Seniman

“Manusia tidak bisa memadamkan api seni, jiwa seniman, memadamkan seni akan menghancurkan…

Kita dan Ketersesakan Rasa Ruang

secara sengaja tindakan telah merendahkan hati kita di hadapan kosmos. Keindahan diciptakan…

Cicero, Pendidikan Humanisme dan Memanusiakan

Mereka yang harus dipuji harus dipuji berdasarkan kecerdasan, prestasi, dan prestasi mereka…

Manusia Berhadapan dengan Maskulin (Hukum Rimba) atau Feminim

Kota muncul dari lingkungan yang jinak dan damai, di mana perasaan kelompok…

Krisis Ekologis atau Krisis Estetika? Kita dengan Alam

Perusakan alam juga merupakan akibat dari hilangnya keterikatan dan keterikatan pada tanah…