POLITIK – kelirbali.com
Oleh Gita; penikmat politik. Kemunculan Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PDIP selalu dipropaganda sebagai penerus Presiden Joko Widodo. Langkah dan tindak tanduknya di dekatkan pada gerak langkah Jokowi. Balihonya bertebaran di pinggir jalan dengan gambar identik, Jokowi-Ganjar.
Tetapi, melihat dinamika politik saat ini, sudah menjawab fakta-fakta sesungguhnya; semuanya terjawab. Kemunculan Ganjar, tidaklah sama dengan kemunculan Jokowi pada saat di awal-awal menjadi Capres. Dalam perjalanan, antusias rakyat berbeda. Maka, tidak heran kini Ganjar justru kesulitan menemukan “momentum” yang sama, untuk menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia dengan model seperti sebelumnya.
Bila diingat kembali, kemunculan Jokowi dikenal sebagai tokoh publik yang sederhana. Ketika didaulat menjadi Capres, rakyat dari segala arah kala itu secara spontan tergerak membentuk relawan-relawan. Kini salah satu simpul relawannya: Projo yang kini sudah menjadi kekuatan besar. Suatu kejutan, ternyata gerbong relawan ini tidak bergabung dengan Ganjar, melainkan bergabung dengan gerbong besar Koalisi Indonesia Maju, dengan capres Prabowo Subianto. Anak bungsunya Kaesang Pangarep pun didaulat menjadi Ketua Umum PSI, bukan menjadi kader PDIP, yang memunculkan tagline PSI Partai Jokowi.
Ganjar pun sangat berusaha membentuk dirinya untuk menjadi seperti Jokowi, guna memuluskan langkah politiknya. Tetapi, tidak pernah mampu. Ganjar hanya mendekat menjadi bayang-bayang Jokowi. Apa target-target politiknya tidak pernah tercapai, untuk menjadi seperti Jokowi. Jokowi tumbuh sebagai orang nomor satu di Indonesia secara natural, sejalan dengan budaya rakyat yang sangat tertarik dengan kesederhanaan, mungkin pula saat itu sebagai sikap antitesis dari budaya pejabat saat itu, yang suka bergaya hidup mewah.
Jokowi tumbuh sebagai sosok nasionalis-spiritualis. Hal tersebut membuat proses berpolitiknya sangat sulit ditebak, karena proses kontemplatif politiknya terpusat pada dirinya. Se-sederhananya, langkah catur politiknya, hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu. Besar di Solo, Jawa Tengah, energinya mampu berasosiasi dengan cepat dengan energi masyarakat di seluruh Indonesia. Namanya sangat cepat populer, dan selalu memenangkan segala pertarungan politik. Pembicaraan di belakang layar, Jokowi dituntun oleh banyak tokoh besar yang sangat mengerti secara utuh dengan perjalanan Nusantara. Sedikit banyak, mirip dengan perjalanan Gus Dur sebagai anak pesantren tulen, yang digembleng para kiai besar kala itu. Tetapi, publik tidak ada tahu siapa saja mereka sampai sekarang.
Hal inilah yang tidak dimiliki Ganjar. Sama-sama besar di Jawa Tengah, tetapi Ganjar tumbuh sebagai tokoh yang (dipaksakan) nasionalis-intelektual. Lebih nurut dan tegak lurus dengan partai. Hitam dan putih perjalanan partainya dia selami. Tetapi untuk menampung energi besar bernama Nusantara, Ganjar nampak harus lebih banyak belajar membuka wawasan. Belajar lebih dalam mengenai Indonesia, belajar lebih banyak bagaimana pergerakan politik di luar jalur partai, belajar lagi lebih dalam mengenai politik dalam perspektif keagamaan dan spiritualnya, geopolitik global (internasional) yang pengaruhnya yang sangat prinsip dengan Indonesia, termasuk pergerakan ekonomi dunia. Selanjutnya bagaimana Nusantara ini dikonsep untuk bergerak maju. Tidak tersandera dalam gaya politik “petugas partai”. Yang bukan hadir dengan cengangas-cengenges.
Barangkali Jokowi sesungguhnya sudah muak dengan istilah PETUGAS PARTAI, seolah-olah semua hal yang menyangkut hidup masyarakat ditentukan oleh sang ketua umum. Yang berarti pula, ketika menjadi presiden, amanat yang dia pegang adalah amanat Bangsa Indonesia. Dalam Rakernas Projo, Jokowi pun meledak-meledak, meluapkan semua itu dengan komunikasi politik secara eksplisit untuk mengingatkan kembali para elite; Bahwa dalam politik, segala-galanya ada di tangan rakyat, yang menentukan kemenangan adalah rakyat, kedaulatan ada di tangan rakyat, maka jalan besar politik tentulah harus sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.(den)
foto diambil dari; beritasatu.com