Bosan Dengar Cerita! Suara Anak Muda Nusa Penida
Kita pun jengah dengarkan banyak alasan,
Kita bosan dengarkan cerita,
Kita pun jengah dengarkan banyak alasan,
Kita bosan dengarkan cerita,
Banyak alasan
Kita bosan dengarkan cerita,,.
Kita pun jengah dengarkan banyak alasan,
Kita bosan dengarkan cerita,
Kita pun jengah dengarkan banyak alasan,
Kita bosan dengarkan cerita,
Banyak alasan
Kita bosan dengarkan cerita,,.
Kini, tersaji dihadapan pengunjung, pariwisata tumbuh liar. Eksploitasi alam berlebihan dan tidak terkendali. Desa yang dulunya tenang, ketika pariwisata merangsek masuk timbul kemacetan dimana-mana. Turis pelancong jadi korban; jatuh, tenggelam, meninggal. Bahkan, ada yang hilang tak berbekas. Tidak ada yang memetik keuntungan,,
Di Vietnam narasi cerita Rajapala dengan cerita Orihime dan Hibokoshi dengan tokoh utama adalah Nguu Lang – Chuk Nu, hanya saja dalam tema cerita tidak digambarkan seorang pemburu, namun seorang penggembala. Di Eropa cerita mirip dengan Rajapala juga dengan judul Swan Maiden (Sayap Angsa). Termasuk di Italia yang hanya menghadirkan tiga bidadari. Di Jepang sendiri dikenal dengan narasi Tanabata, di mana tokoh utamanya adalah Kengyu – Orihime yang seorang petani di dalam Hutan Bambu.
Dirinya ingin mengikuti langkah pertapa, Wana Prastha menyepi dari riuh masyarakat dan mendekat diri dengan sang penguasa. Pikiran sesaatnya memastikan bahwa tujuan hidup berdamai dengan diri damai dengan alam. Maka keputusannya bulat, seluruh hidupnya akan diabdikan sebagai pertapa.
Pokoknya meriah dan lupakan sejenak penderitaan warga di perbukitan atas yang mengirit air buat periuk nasinya bisa mengubah beras menjadi nasi. Tungku api mereka menyala, sebab dengan mudah mereka mendapat kayu api kering. Cubang mereka kering, tanpa harapan.
Ia selalu punya cara genial, bagaimana seni adalah juga sebentuk perlawanan, menghadirkan cibiran karikatural menohok pada situasi terkeni kehancuran adab bangsanya, kemaruk para elit, dan media pers yang lumpuh sebagai lembaga kontrol. Di tengah-tengah kelumpuhan itu, walau dengan rasa ngilu, dan kepedihan menyengat, Putrayasa menunjukkan pendiriannya untuk bersuara.
Bola panas penetapan DCT terus menggelinding di tengah masyarakat. Sikap KPU kian tidak jelas menyikapi ini, membuat situasinya kian memanas. Situasi ini juga terjadi di Bali. Bahkan KPU Bali mendapat sorotan tajam dari LSM Rampai Nusantara Klungkung, karena dianggap melakukan kesalahan fatal, dengan mengulur-ulur penetapan DCT. Situasi tersebut kini menimbulkan ketidakpastian hukum di dalam jalannya pemerintahan Kabupaten Klungkung.
Balang Tamak mengajukan protes kepada Sang Suratma, kenapa mesti tercatat mati. Dia berargumen bahwa dirinya belum selesai menjalankan misinya kepada umat manusia. “Saya tidak menipu masyarakat, justru memberi pencerahan. Masyarakat modern saat ini tidak bisa diberikan perintah dengan kalimat berkulit, bersayap apalagi kalimat majas. Ini bukti masyarakat tidak mau belajar,” sanggah Balang Tamak.
Salah satu yang sudah teruji di mata internasional adalah Menhan RI, Prabowo, yang kini menjadi Capres. Atas jabatannya, diberikan kesempatan melakukan hubungan bilateral dengan sejumlah negara dan semuanya berhasil gemilang. Peristiwa hadirnya Prabowo di Pentagon, USA beberapa waktu lalu merupakan sebuah bukti bahwa negara adidaya tersebut memberikan kepercayaan kepada Prabowo di bawah kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo.
Rerumputan tidak lagi menghijau dan nampak gersang meranggas. Dua kecamatan di Bali Utara yang paling parah tingkat kekeringannya adalah Kecamatan Gerokgak, Buleleng dan Kecamatan Kubu, Karangasem. Dua kecamatan ini sampai 1 Oktober 2023 sudah 90 hari tanpa turun hujan dan diperkirakan lebih lama lagi. Ternak sapi warga, dibiasakan dengan pakan kering yang disimpan sebelumnya sebagai cadangan saat kemarau tiba.