Ribuan Usaha Kuliner Terdampak Naiknya Harga Beras
Masyarakat terlanjur terbiasa mengkonsumsi pangan berbahan beras sehingga sulit beralih ke pangan nonberas. “Jika harus beralih ke konsumsi non beras, misalkan jagung, ketela, ubi, dan yang lain, harganya juga tidak murah. Bahkan, bahan makanan non beras ini tidak selalu mudah didapatkan oleh masyarakat luas,” ungkapnya. Sehingga, bagi ribuan pedagang makanan di Gianyar, terutama pedagang nasi jingo, jaja bali, tipat cantok, kerupuk, dan sejenisnya sangat terdampak. “Dilemanya, kalau jual mahal, konsumen lari, kalau bertahan harga justru merugi,” tuturnya. Hal ini belum lagi, kebutuhan upakara membutuhkan ketersediaan beras, sehingga berpengaruh pada daya beli.