news – kelirbali.com
redaksi kelir. Anemia pada anak usia sekolah dasar masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian serius. Kondisi anemia yang tidak terdeteksi sejak dini dapat berdampak pada penurunan konsentrasi belajar, penurunan imunitas tubuh, dan gangguan tumbuh kembang.
Untuk menanggulangi hal tersebut, dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Skrining Anemia dan Edukasi Kesehatan dengan Edukomik untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Dasar di Desa Ped, Nusa Penida.”
Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 28 Mei 2025, dipimpin dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Burhannuddin, S.Si., M.Biomed.
Bersama tim dosen dan mahasiswa, kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif di empat sekolah dasar, yaitu SDN 1 Ped, SDN 2 Ped, SDN 3 Ped, dan SDN 4 Ped, yang seluruhnya berada di wilayah administratif Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan secara resmi oleh Kepala Desa Ped, Bapak I Wayan Darwata, yang menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat bagi kesehatan generasi muda di desanya. Ia menyebutkan bahwa skrining kesehatan seperti ini sangat penting dilakukan secara berkala, terutama di wilayah kepulauan seperti Nusa Penida untuk memantau kondisi kesehatan anak-anak.
Sebanyak 84 siswa dari keempat sekolah dasar tersebut berpartisipasi dalam pemeriksaan skrining anemia. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) menggunakan alat digital portabel yang sesuai untuk skrining lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 13 siswa (15%) memiliki kadar Hb di bawah nilai normal, yang mengindikasikan kemungkinan adanya anemia ringan hingga sedang.
Temuan ini menjadi dasar penting untuk intervensi lanjutan. Para siswa yang terdeteksi memiliki Hb rendah dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, pihak sekolah juga diberikan penjelasan tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang, terutama makanan sumber zat besi, vitamin C, dan protein.
Tidak hanya berfokus pada skrining, kegiatan ini juga disertai dengan sesi edukasi kesehatan yang disampaikan dalam bentuk Edukomik, yaitu media edukasi berbentuk komik yang dirancang secara menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia sekolah dasar.
Edukomik ini memuat pesan-pesan penting seputar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun, konsumsi makanan bergizi, membiasakan sarapan pagi, menjaga kebersihan lingkungan, dan rajin minum air putih. Sesi edukasi dilakukan dengan metode interaktif, seperti membaca bersama, tanya jawab, dan kuis ringan yang berhadiah alat tulis edukatif. Metode ini terbukti mampu menarik minat siswa dan membuat materi kesehatan lebih mudah diserap dan dipraktikkan.
Ketua tim pengabdi, Burhannuddin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi vokasi kesehatan dalam membangun kesadaran kesehatan sejak dini. “Kami ingin siswa tidak hanya tahu angka Hb mereka, tetapi juga memahami apa itu anemia, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana hidup sehat itu menyenangkan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes Denpasar, khususnya Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, berharap dapat terus membina hubungan kemitraan yang berkelanjutan dengan masyarakat, sekolah, dan pemerintah desa di Nusa Penida, serta turut serta mewujudkan generasi sehat dan cerdas sejak usia dini.(DEN)