Mampukah Satria Satukan PDI-P dengan Koalisi Nawasena?

Facebook
Twitter
WhatsApp

POLITIK – kelirbali.com

Redaksi kelirbali. Sampai saat ini dalam Pilkada Klungkung tampak tiga poros yang mencoba mencari kandidat ke Klungkung 1. Poros ini adalah PDIP, Gerindra dan Koalisi Nawasena. Satu poros sudah mengantongi nama yang bakal diusung, yaitu I Made satria yang kini duduk di DPRD Klungkung, Fraksi PDIP Dapil Nusa. Dua poros lain walau kendaraan sudah ada, namun belum ada supir yang bakal membawa melaju.

Kondisi ini sangat menguntungkan poros PDIP. Dimana Made Satria bisa dengan mudah melakukan komunikasi politik, pendekatan ke masyarakat. Sehingga nama Made Satria kini menjadi kiblat politik untuk Klungkung. Salah satu komunikasi politik yang dilakukan adalah mencoba menarik gerbong Koalisi Nawasena ke PDIP. Sehingga bila gerbong Nawasena bergabung dengan PDIP, Maka Made Satria otomatis mengantongi kekuatan besar untuk memenangkan Pilkada. Koalisi Nawasena dengan dukungan partai Golkar, Hanura, Nasdem, Perindo, PSI dan Demokrat.

Langkah Made Satria terbilang efektif datang sendirian tanpa pendamping. Yang menunjukkan apa yang dilakukan bukanlah kemauan orang lain,namun keinginannya sendiri dan menunjukkan keseriusannya untuk menang. Satria bergerak dengan mantap, sehingga kesiapannya untuk menjadi pemimpin di di Klungkung, dapat dipahami dengan mudah, sekaligus menarik dukungan berbagai kalangan kepadanya.

Disisi lain, di kubu sebelah, seperti di Partai Gerindra, dua pasang calon Kasta-Gunaksa dan Juliarta-Wijaya, justru masih harus bersaing menyusun jalur lobi untuk mendapatkan restu resmi DPP Gerindra. Friksi ini membuat partai ini tidak percaya diri, mengingat perebutan kandidat berpeluang perpecahan di internal partai.

Uniknya, Satria bergerak seorang diri. Tanpa relawan, tanpa pengurus partai di PDI Perjuangan. Dalam setiap kesempatan tatap muka, dia lugas menyampaikan visinya, untuk menyelesaikan seluruh persoalan dasar di Kabupaten Klungkung. Baik itu persoalan jalan, listrik, air, internet. Visi selanjutnya adalah membangun kembali kebudayaan maritim yang kuat, restorasi Kota Semarapura, penuntasan persoalan sampah dan pertanian tangguh dan modern. Yang terpenting lagi, Made Satria meyakinkan bahwa SDM di Klungkung akan mampu terserap di Pusat Kesenian Bali (PKB) dengan menyiapkan SDM yang handal. Paparannya, terukur dan realistis. Ini membuat elite partai, seperti partai-partai di Koalisi Nawasena, cukup tertarik mengingat tujuan terbesarnya untuk kesejahteraan.

Mendapat respons positif dari Koalisi Nawasena, muncul wacana baru, bahwa Made Satria punya misi khusus menyatukan PDIP dengan partai-partai di Koalisi Nawasena. Tiga partai di dalamnya, Golkar, PSI, Perindo sejak awal tampak sangat tertarik dengan proposal pembangunan yang ditawarkan Made Satria. Karpet merah pun tampak sudah dipersiapkan tiga partai itu kepadanya.
Sementara Nasdem, terlihat masih ngotot dengan jagoannya dari Puri Agung Klungkung, Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa. Partai lainnya, Hanura, tak jelas perspektif politiknya seperti opurtunis karena ingin bermain aman. Nampaknya Hanura mendukung yang berpotensi menang, langkah bidak aman. Hal ini karena penugasan yang turun dari DPP Hanura, justru turun untuk beberapa kandidat. Tidak tunggal.

Manuver politik Satria terlihat membawa tujuan besar. Yakni, ingin menyatukan PDIP yang mengusungnya, dengan partai-partai di Koalisi Nawasena. Dinamika politik ini menjadi menarik, karena mayoritas partai di Koalisi Nawasena cenderung memberi ruang untuk Made Satria. Jika penyatuan itu terjadi, 22 kursi dari 30 kursi DPRD Klungkung, akan ada dalam barisannya. Secara hitungan politik, dia sudah unggul, menguasai 30 kekuatan dari 40 kekuatan.

Langkah Made Satria tentu tidak mudah. Para elite partai di DPC PDIP Klungkung mulai merasa terpinggirkan karena Made Satria selalu berjalan sendiri tanpa pengawalan dan pendampingan dari struktur partai. Di sisi lain, karpet merah dari Koalisi Nawasena mulai tergelar. Hanya saja Koalisi nawasena mengajukan satu syarat; Mendukung penuh Made Satria, namun tidak mendukung PDIP. Syarat ini ditawarkan mengingat saat Pileg lalu, elit PDIP melakukan manuver politik kejam, dengan menyapu kantong-kantong suara mereka dengan serangan hibah-bansos. Mampukan Satria melunakkan hati Nawasena?

Jika isu sikap politik itu benar, situasinya tentu menjadi rumit bagi Satria. Namun, bila ada jaminan Satria ke depan menjadi Ketua DPC PDIP Klungkung, dirinya mesti mampu memberi gaya baru dalam memimpin partai. Hal ini bertujuan agar situasi politik elite partai ke depan lebih kondusif. Terwujudnya gerbong besar PDIP-Nawasena untuk Satria kemungkinan dapat terwujud.

Terbentuknya Koalisi Nawasena sesungguhnya sebagai wujud perlawanan terhadap Ketua DPC PDIP Klungkung. Yang mana di kader-kader di Nawasena yang duduk di DPRD Klungkung berhadapan dengan sosok pemimpin yang sangat otoriter, tanpa kompromis dan serakah. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Balasan Terbaik ASTAGUNA Membungkam Gerindra “Menangkan Pilkada”

Gerak alam pun menunjukkan pembelaannya. Di tengah keputusasaan setelah diabaikan Gerindra, tiba-tiba…

BRI Peduli – Serahkan Satu Unit Dump Truk ke Pemkot Denpasar

Yoggi Pramudianto Sukendro mengatakan, bantuan dump truck ini sendiri merupakan wujud dan…

BRI Peduli–Serahkan Bantuan Satu Unit Dump Truck ke Pemkot Denpasar  

Bank BRI Kanwil Denpasar melalui program BRI Peduli menyerahkan bantuan satu unit…

Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Backup Penuh Paket KATA

“Keluarga besar Pelita Prabu telah menunjukkan dukungan yang luar biasa. Kami harus…

Keberanian dan Kesunyiannya Masing-masing

Jika keberanian hanyalah soal otot (fortitude) maka preman pasar loak pun dapat…