Hak Jawab pada Berita “Pasar Seni Diresmikan dengan Cara Tidak Seni”

Facebook
Twitter
WhatsApp
SENTIL – kelirbali.com
 
Berikut redaksi memuat jawaban dari: I kadek sugita (alamat IP: 182.253.132.194, 182.253.132.194)
Email: great.riverside@gmail.com
URL:
Komentar:
Menurut tanggapan saya, bahwa acara yg dilakukan PEMDA Klungkung adalah semacam soft opening,, jd ada beberapa lokasi yg sudah bisa dioperasikan,, dan grand opening akan menyusul sampai proyek itu benar finish, dan bukan berarti peresmian secara total yg dilakukan PEMDA, biar ga salah tanggap aja.
Dan juga bukan berarti arogansi dari sosok pemimpin. Dan menurut saya itu ada tindakan yg wajar.
 
(tanggapan dari Kadek Sugita telah mengklarifikasi berita yang dimuat)
 
Kabupaten Klungkung telah berhasil mewujudkan dua pasar modern. Pertama Pasar Galiran yang dibangun saat Bupati I Wayan Candra dan yang kedua Pasar Seni Klungkung atau dengan nama yang modern, Pasar Tematik Klungkung.
 
Pasar Tematik ini peletakan batu pertamanya pada 6 April 2023, walau pengerjaannya sudah dilakukan sejak awal bulan Maret. Pasar ini diharapkan rampung pada pertengahan November 2023 sesuai kontrak yang digarap PT Tunas Jaya Sanur. Persemiannya mendahului sebelum pekerjaan tuntas.
 
Pasar Tematik ini menelan dana sekitar Rp 74,9 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi  Khusus dari Bappenas RI Bidang Perdagangan. Dalam pembangunannya, berkali-kali pelaksanaan proyek yang dianggap proyek besar ini disidak, baik oleh Bupati Klungkung dan DPRD Klungkung. Ungkapan yang sama saat sidak selalu sama; “Selesaikan tepat waktu dan jaga kualitas proyek.” 
 
Pasar Seni Klungkung akhirnya tidak selesai dengan cara-cara seni.  Paling tidak oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta diharap selesai sebelum 3 November. Tentu target penyelesaian yang maju dari rencana ini ada motif terselubung. Di mana Bupati Suwirta mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati pada 4 November, sehingga sebelum tanggal tersebut, dirinya bisa meresmikan proyek kebanggaannya. Dan benar, arogansi kekuasannnya berbicara. Pasar Seni Klungkung diresmikan 31 Oktober 2023 malam.
 
Sebelumnya, rekanan yang mengerjakan proyek pun terus dikejar-kejar agar secepatnya bisa menyelesaikan pekerjaan. Kurang tenaga tambah. Bahan kurang, datangkan! “Bila perlu lembur,” begitulah ambisinya, agar dirinya bisa meresmikan pasar tersebut, sekaligus membubuhkan tandatangan pada nama pada prasasti peresmian. 
 
Dari informasi lapangan, pasa saat diresmikan kondisi Pasar Tematik sebenarnya belum selesai. Pada beberapa titik masih ada pekerjaan yang sedang dalam penggarapan. Di bawah tangga pada bangunan penghubung, masih banyak batako bertumpuk dan material proyek lain. Pada sisi lain, tiang-tiang scaffolding masih berdiri, termasuk pipa dan material lain masih berserakan.
 
Ada pertanyaan, bila sudah diresmikan padahal belum selesai, bolehkah rekanan klaim pekerjaannya sudah selesai? Lalu rekanan angkat kaki dari proyek. Lalu apakah ini yang sesungguhnya disebut mall administrasi? Atas dasar keegoisan seorang pemimpin dan tidak mau bersabar menunggu. Akhirnya, redaksi memiliki keyakinan, ke depan pasti akan ribet soal administrasi, di satu sisi sudah diresmikan, disisi lain proyek sedang berjalan.
 
Ironis lagi, saat hari peresmian Presiden Joko Widodo berada di Bali dengan mengunjungi SMKN 3 Sukawati, mengunjungi Pasar Desa Blahbatuh. Semestinya, bila hubungan dengan pusat baik dan pasar selesai dengan baik, dipastikan Presiden bersedia datang untuk meresmikan.
 
Penuh tanda-tanya lagi, kasak-kusuk pembagian kios sudah terdengar anyir penuh intrik dan kongkalikong. Orang-orang dekat bupati disebutkan mendapat tempat spesial. Bahkan informasi lebih miring lagi, diindikasikan sebuah koperasi besar di Klungkung diduga mendapat slot tempat VIP. Pun ada yang memiliki dua sampai enam kios dan dengan mudahnya mendapat tempat berjualan. Sedangkan pedagang kecil digeser ke lantai dua. Yang paling tidak bisa diterima adalah, adanya kios titipan, entah untuk siapa dan kuasa siapa. 
 
Akhirnya, pasar seni yang dibangun dengan kebanggan, penyelesaiannya justru tidak seni. Bisa disebut penuh ambisi dan penuh intrik. Sekali pun diresmikan mendahulu waktu penyelesaian, kebanggaan apa yang mesti ditinggalkan, karena jejak-jejak bahan bangunan yang berserakan masih nampak. Pasar Seni Klungkung dengan hiruk-pikuknya selesai dengan cara-cara yang jauh dari cara yang seni, selesai dengan sebuah arogansi.(gita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkini

Balasan Terbaik ASTAGUNA Membungkam Gerindra “Menangkan Pilkada”

Gerak alam pun menunjukkan pembelaannya. Di tengah keputusasaan setelah diabaikan Gerindra, tiba-tiba…

BRI Peduli – Serahkan Satu Unit Dump Truk ke Pemkot Denpasar

Yoggi Pramudianto Sukendro mengatakan, bantuan dump truck ini sendiri merupakan wujud dan…

BRI Peduli–Serahkan Bantuan Satu Unit Dump Truck ke Pemkot Denpasar  

Bank BRI Kanwil Denpasar melalui program BRI Peduli menyerahkan bantuan satu unit…

Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Backup Penuh Paket KATA

“Keluarga besar Pelita Prabu telah menunjukkan dukungan yang luar biasa. Kami harus…

Keberanian dan Kesunyiannya Masing-masing

Jika keberanian hanyalah soal otot (fortitude) maka preman pasar loak pun dapat…