Paket PDI-P Klungkung Anom-Ayu, Paket Potensial
salah satu nama yang pas mendampingi Gung Anom adalah Nyonya Ayu Suwirta yang mantan istri Bupati Klungkung sebelumnya. Kenapa pas?
salah satu nama yang pas mendampingi Gung Anom adalah Nyonya Ayu Suwirta yang mantan istri Bupati Klungkung sebelumnya. Kenapa pas?
Sebagai bukti kinerja atau loyalitasnya, kursi DPRD Klungkung yang sebelumnya 9 kursi kini naik menjadi 12 kursi. Ini sebagai bukti nyata dalam membesarkan partai. Di samping menaikkan kursi di DPRD, Anak Agung Anom juga berhasil menjembatani kebutuhan masyarakat
lugas menyampaikan visinya, untuk menyelesaikan seluruh persoalan dasar di Kabupaten Klungkung. Baik itu persoalan jalan, listrik, air, internet. Visi selanjutnya adalah membangun kembali kebudayaan maritim yang kuat, restorasi Kota Semarapura, penuntasan persoalan sampah dan pertanian tangguh dan modern
ibarat seorang ksatria pilih tanding , Made Satria datang seorang berdiri menemui seluruh pimpinan partai di Koalisi Nawasena, baik dari Partai Golkar, Hanura, Nasdem, Perindo, PSI dan Demokrat. Koalisi ini memiliki 10 kursi, memenuhi syarat dalam mengusung kandidat dengan syarat minimal enam kursi. Meski sudah menjadi bakal calon Bupati Klungkung dari PDIP, Satria tampak tidak didampingi struktur pengurus partainya di Kabupaten Klungkung,
Inilah yang membedakan Made Satria dengan kader partai lain yang sudah lolos di DPRD Klungkung. Dimana sebelumnya, ada banyak kader moncong putih yang memiliki keinginan kuat maju, namun ketika wajib mundur dari kursi DPRD mereka kehilangan keberanian untuk maju ke Pilkada.
siapa yang bakal maju melawan siapa belum nampak jelas. Hal ini karena rekomendasi bakal calon yang maju mesti datang dari induk partai. Kondisi ini juga menyebabkan para bakal calon tidak berani bersosialisasi lebih awal dan start sosialisasi di tentukan saat mendapat kertas rekomendasi
karena negara merupakan ekspresi kedaulatan tertinggi, maka negara yang tunduk pada hukum akan kehilangan kedaulatannya. Dan karena negara merupakan hasil evolusi dari legitimasi dan kemauan rakyat, maka ketika suatu negara tidak lagi berdaulat, maka rakyatnya juga tidak akan lagi berdaulat.
Ada teman dan ada musuh. Sekalipun semua orang berhasil menjadi teman, Schmitt menyiratkan bahwa kita akan menjadikan seseorang sebagai musuh hanya karena itu adalah sifat manusia dan itulah inti politik. Tanpa perjuangan, hidup ini dangkal. Dan yang lebih penting lagi, beliau juga mengatakan bahwa pandangan bahwa kita tidak mempunyai musuh adalah pandangan yang salah mengenai sifat manusia
Label daerah tertinggal dengan segala perspektif narasi kemiskinannya masih utuh sejak dulu sampai sekarang. Sehingga bisa disebut masalah purba yang dipelihara. Sampai muncul adagium bahwa Karangasem harus dibuat utuh sebagai daerah tertinggal, sehingga tidak menjadi pesaing daerah lain di Bali,
soliditas kader di Partai Gerindra nampaknya rapuh. Boleh dibilang para kader berjalan sendiri-sendiri untuk memenangi Pileg. Sehingga dalam menghadapi Pilkada mendatang, beberapa kader mengaku memiliki kans mendapat rekomendasi, bahkan mengaku dekat dengan Prabowo atau Hashim