Kumbhakarnna Tattwa

//”Tidak!” potong Kumbhakarna. “Jangan kausamakan diriku dengan dirimu. Engkau seorang negarawan. Penglihatan dan perhitunganmu pasti telah melampaui zaman. Sebaliknya, aku tidak memiliki jangkauan pemikiran demikian. Percayalah, aku tidak memusuhi Rama. Aku perang hanya demi tanah air semata.”//

Selengkapnya
foto by FB I Wayan Westa

Manusia Pembawa Tetes

Karena hidup dimulai dari tetes air, maka manusia yang hidup juga diyakini sebagai pembawa sungai. Ada banyak sungai mistis di dalam tubuh manusia. Yang paling terkenal adalang sungai Tri Nadi. Para peyoga menyebutnya sebagai ida-sumsuma-pinggala. Tiga sungai ini mengalir ke samudra mistis tubuh. Demikian ada penamaan mistis tujuh samudra di tubuh. Setidaknya begitu teks Jnanasiddhanta menuliskan.

Selengkapnya
Seks victorian

Sekilas; Seksualitas dari Masa ke Masa di Indonesia

Seksualitas bagi kalangan raja (kerajaan) di nusantara, bukan dipandang sebagai ‘moralitas’ akan tetapi layaknya kebutuhan manusia sehari-hari; seperti makan dan minum. Karya seni patung, lukisan adalah hal biasa menampilkan ketelanjangan di tempat suci, seperti halnya patung phallus (kelamin pria) dan vaginal (kelamin perempuan). Hanya saja, pejabat kolonial sendiri melihat hal ini sebagai hal yang sangat bertentangan dengan norma yang berlaku di negerinya; baik dalam percakapan, gerakan, candaan, tingkah laku dan bahkan sampai karya sastra dan seni. 

Selengkapnya