SENTIL DALANG – kelirbali.com
redaksi. Suatu kali seorang teman yang seniman patung tidak membalas WA, karena saling curhat atau berbagi informasi keseharian. Namun karena suatu hal, balasannya lama. “Sori brow, aku di studio, signal disini buruk.”
wisatawan sering mengeluhkan destinasi wisata di Bali masih ada yang blank spot
Dari jawaban itu tiba-tiba kita menjadi terhenyak tidak berdaya. Ini Bali lhoo, Bali yang mendunia, Bali dengan sederet nama indah. Bali pulau surga, Bali pula Dewata, Bali seribu Pura dan julukan lain yang mendunia. Bahkan pertemuan penting kenegaraan, presiden bertemu presiden dilaksanakan di Bali, yang bahkan terakhir membahas air, WWF.
Namun keindahan dan sederet event internasional itu tiba-tiba runtuh, rontok ketika seorang teman tidak bisa berbalas pesan melalui WA dengan alasan blank spot. Miris. Dari data yang ada, Kabupaten Karangasem yang terbanyak memiliki titik blank spot sampai seratusan titik disusul Buleleng dan Klungkung di Nusa Penida sekitar 25 titik blank spot. Itu lah angka dan data yang ironis, ketika predikat internasional yang disandang namun warganya masih menikmati blank spot.
Disisi lain hampir seluruh KK di Bali memiliki HP, dan sejalan dengan pendidikan dengan menggunakan internet. Lalu bagaimana anak didik di titik blank spot belajar dengan keterbatasan signal. Tentu jawabannya adalah blank-otak. Dan akan sangat iri bila merujuk Amerika dengan kecepatan internet nya luar biasa, dalam 1 menit bisa download 90 film.
Slogan dari penguasa dan yang akan berkuasa juga banyak, namun fakta-fakta ini seperti tidak tersentuh. Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, lalu seniman dan pedagang sayur di dataran tinggi sana kesusahan menangkap informasi harga sayur, atau pesan bibit secara online. tuntaskan blank otak dulu, baru ke tuntaskan blank spot,,(den)