
Mutilasi Linggis, Sebuah Kehancuran Jati Diri
Putrayasa sendiri melihat ‘Dunia dalam harmony’ masih jauh dari harapan. Sangat jauh. Kegagalan ini dipicu oleh kenyataan bahwa tidak individu sudah rapuh akan jati diri. “Bila pertahanan terkuat, jati diri di dalam jiwa sudah rapuh, termutilasi, maka apa pun dicita-citakan akan hancur.”