
Skrining Anemia dan Edukasi Kesehatan Melalui Edukomik pada Empat SD di Nusa Penida
Kami ingin siswa tidak hanya tahu angka Hb mereka, tetapi juga memahami apa itu anemia, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana hidup sehat itu menyenangkan
Kami ingin siswa tidak hanya tahu angka Hb mereka, tetapi juga memahami apa itu anemia, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana hidup sehat itu menyenangkan
“Kami ingin siswa tidak hanya tahu angka Hb mereka, tetapi juga memahami apa itu anemia, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana hidup sehat itu menyenangkan,” jelas Burhannuddin
Jadi dana CSR yang diterima pemerintah daerah merupakan pendapatan lain-lain yang sah. Karena merupakan pendapatan yang sah sesuai ketentuan hukum, maka wajib bagi Pemerintah Daerah mencatat atau tertuang dalam APBD penerimaan dana tersebut baik berupa barang, uang dan atau jasa
ibarat seorang ksatria pilih tanding , Made Satria datang seorang berdiri menemui seluruh pimpinan partai di Koalisi Nawasena, baik dari Partai Golkar, Hanura, Nasdem, Perindo, PSI dan Demokrat. Koalisi ini memiliki 10 kursi, memenuhi syarat dalam mengusung kandidat dengan syarat minimal enam kursi. Meski sudah menjadi bakal calon Bupati Klungkung dari PDIP, Satria tampak tidak didampingi struktur pengurus partainya di Kabupaten Klungkung,
Yang paling miris adalah angkutan barang ke Nusa Penida. Bisa dilihat di pelabuhan yang ada di Desa Kusamba. Betapa primitif nya pola pikir pemerintah daerah menangani persoalan angkutan ini. Sangat primitif. Pasir-pasir dimasukkan ke dalam karung, lalu dipikul naik sampan
Yang tidak kalah memalukannya adalah, dengan tebal muka pemerintah memungut berbagai retribusi terhadap masyarakat di seberang. Bila mau jujur, maka retribusi atau retribusi yang dipungut jauh lebih murah. Hal ini sebagai kompensasi atas mahalnya harga yang kebutuhan pokok yang mereka bayarkan.
Sejak tahun 2013 Nusa Penida dijanjikan mendapat air bersih, ternyata itu hanya janji-janji saja,” sergahnya lagi. Di sisi lain, dirinya mendengat bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR menyiapkan dana Inpres air sebesar Rp 14 Triliyun.
Tema diskusi hari ini adalah percepatan pembangunan Pariwisata Nusa Penida. Konkretnya adalah pembentukan Badan Pengelola. Ini agar jelas siapa yang mengelola pariwisata Nusa Penida. Perlu percepatan untuk merealisasikan, siapa melakukan apa dan kapan agar Badan Pengelola Pariwisata Nusa Penida itu bisa terbentuk dan berfungsi untuk mengatur Pariwisata Nusa Penida,
Masyarakat Nusa Penida boleh saja kecewa. Tetapi, bicara kekecewaan, tidak ada yang lebih kecewa dari tokoh sepuh masyarakat Nusa Penida, I Nengah Setar. Pengusaha ini dulu adalah pendukung utamanya. Selalu ada di depan, bahkan sejak Suwirta ingin menjadi bupati. Miliaran uangnya habis untuk memberikan dukungan dari segala pembiayaan politik Suwirta, dengan harapan dia bisa berbuat lebih untuk Nusa Penida karena sudah lama daerah ini tertinggal dari dukungan pembangunan pemerintah. Tetapi dua periode Suwirta menjabat, menurut Setar, tidak satupun janji-janjinya dipenuhi untuk pembangunan Nusa Penida.
Akhirnya, Nusa Penida sebagai telur emas mesti menetas. Namun, Nusa Penida masih menyimpan siapa satrio piningit yang mampu memecahkan cangkang telur emas tersebut. Membangun Nusa tidak sama dengan membangun Klungkung daratan, geografisnya berbeda, geopolitiknya berbeda, geospiritnya sangat khusus