Seksualitas di Nusantara Selayang Pandang

dalam tradisi Hindu di Nusantara dan Bali khususnya memandang seksualitas sebagai hal terbuka, dianggap hal yang wajar seperti halnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, minum dan harus dinikmati sebaik-baiknya. Candi-candi di India, di Nusantara menggambarkan adegan seksualitas demikian vulgarnya.

Selengkapnya
Seks victorian

Sekilas; Seksualitas dari Masa ke Masa di Indonesia

Seksualitas bagi kalangan raja (kerajaan) di nusantara, bukan dipandang sebagai ‘moralitas’ akan tetapi layaknya kebutuhan manusia sehari-hari; seperti makan dan minum. Karya seni patung, lukisan adalah hal biasa menampilkan ketelanjangan di tempat suci, seperti halnya patung phallus (kelamin pria) dan vaginal (kelamin perempuan). Hanya saja, pejabat kolonial sendiri melihat hal ini sebagai hal yang sangat bertentangan dengan norma yang berlaku di negerinya; baik dalam percakapan, gerakan, candaan, tingkah laku dan bahkan sampai karya sastra dan seni. 

Selengkapnya