Manusia adalah Mahluk Penuh Nafsu

Agustinus tahu bahwa manusia tidak puas. Inilah realitas Kejatuhan. Hati yang tidak puas akan berusaha mengimbangi ketidakpuasan ini dengan cara yang tragis dan luar biasa. Tragedi terpancar dalam diri Kain dan Romulus. Persaingan terlihat pada Habel, Daud, dan Kristus.

Selengkapnya

Pecinta Mitos adalah Pecinta Kebenaran

Jika mitos tidak mengandung kebenaran, maka mitos pun, secara praktis dan pragmatis (misalnya utilitarian) tidak berguna karena tidak mengukur dan memberi tahu kita fakta apa pun. Jika mitos mengandung kebenaran maka mitos itu penting. Namun bagaimana dengan klaim kebenaran yang saling bersaing

Selengkapnya

Siapkan Rekomendasi Cakada Usai Pesta Demokrasi. Golkar?

Kendati perolehan kursi di DPR RI naik signifikan, hal ini tidak lantas membuat kader atau caleg yang duduk di kursi DPRD Kabupaten/Kota bisa bernapas lega. Pasalnya beberapa bulan lagi akan dilaksanakan Pilkada serentak.
Nah, dalam Pilkada nanti, Fraksi Partai Golkar yang tidak memenuhi 20% ambang batas pencalonan mesti memikirkan strategi lagi untuk koalisi. Energi yang sudah dihabiskan di Pileg, kini digunakan lagi untuk memikirkan koalisi.

Selengkapnya

Simone de Beauvoir; Apakah Perempuan Autentik Itu Ada?

kesadaran baru perempuan menempatkan tiga posisi yang harus diambil perempuan: Perempuan setara dengan laki-laki, perempuan lebih rendah dari laki-laki, atau perempuan lebih unggul dari laki-laki. Namun saat ini perempuan terjebak dalam hierarki kepentingan dan sistem yang dibangun oleh laki-laki yang melanggengkan perasaan dan kesadaran serta pemahaman bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki

Selengkapnya

Bahasa atau Sains Pembentuk Peradaban?

Sains bukanlah landasan peradaban atau aksioma pengetahuan (karena sains berarti pengetahuan). Ada sesuatu yang lebih sentral, lebih mendasar, lebih generatif daripada “sains” tidak seperti apa yang diklaim oleh para nabi saintisme. Aksioma yang lebih penting adalah teknologi. Teknologi, bukan “sains”, yang mendorong penemuan

Selengkapnya