Ketika Seniman Teater Abu Bakar Melihat Indonesia
lewat celetukan bebas, tanpa diembel-embeli gaya akademis, deretan teori sastra apalagi filsafat mampu membuat kejutan; menempatkan puisi pada tempatnya. Bukankah tulisan selain enak dibaca juga membuat pembaca biasa terkesan, membuat pembaca yang sedih jadi riang, pembaca pintar sedikit mengerutkan dahi