Mati Ketawa Ala Pan Balang Tamak
Balang Tamak mengajukan protes kepada Sang Suratma, kenapa mesti tercatat mati. Dia berargumen bahwa dirinya belum selesai menjalankan misinya kepada umat manusia. “Saya tidak menipu masyarakat, justru memberi pencerahan. Masyarakat modern saat ini tidak bisa diberikan perintah dengan kalimat berkulit, bersayap apalagi kalimat majas. Ini bukti masyarakat tidak mau belajar,” sanggah Balang Tamak.